satu kisah lagi yang bisa aku ceritakan hari ini.
aku sedang dirumah. kalo kata orang, home sweet home ..
minggu yang tenang untuk berkumpul, mama sudah siap ddpn meja kasir warung, adik perempuanku ke pasar, kakak perempuan tertuaku menjemur baju, dan aku sendiri membereskan rumah, tenang ..
sampai ketika adikku pulang, dia memintaku untuk membantunya masak di dapur. hari itu menu kami sayur nangka, sayap ayam, dan sambal terasi. aku pun membantu adik bungsuku masak saat itu, sempat terjadi perdebatan kita antara aku dan adikku, kami mendebatkan berapa takaran air yang digunakan untuk meng-ungkep ayam, apakah ayam itu sudah masak atau belum. dan debat pun tak berhenti sampai disitu, kami masih saja tetap berdebat akan diapakan terlebih dahulu cabe, bawang, dan lain-lain yang akan dijadikan sambel menu hari ini -digoreng terlebih dahulu baru dihaluskan atau dihaluskan lalu digoreng- adikku vs aku.
aku dan adikku yang sama-sama mempunyai hobi makan, ternyata mempunyai perbedaan cara memasak dan punya pendapat masing-masing dalam memasak. aku yang sangat senang memasak di dapur tanpa ada campur tangan orang lain dan lebih senang mengembangkan ide masakan sendiri, sedangkan adikku yang memang juga senang memasak memiliki cara tersendiri dalam memasak -dan tentu saja berbeda denganku- membuat perdebatan2 kecil di dapur.
akhirnya aku mengalah dengan usul adikku, harus digoreng dlu baru dihaluskan. baiklaaa, aku mulai dengan mengoreng cabe, bawang merah, bawang putih, terasi, dan kawan-kawan ke dalam minyak panas lalu menghaluskannya.
Dan taraa ... saat itu jadilah sambal terasi kreasi kami berdua, dengan resep takaran cabe+bawang dari adikku, sedangkan pengerjaan dan takaran bahan2 lain dariku. ternyata SAMBAL TERASI YANG MENYATUKAN KAMI
tanpa basa basi, kami langsung menyantap makanan yg kami masak pagi itu, dan tak ketinggalan sambal terasi.. mmm . yummy :D
